Pembukaan SKK II KOPRI PC PMII Tuban di Kampus IAINU Tuban. (Foto: PMII Tuban) |
PC PMII Tuban - Kader Korp Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (Kopri) diminta menjadi pelopor pembangunan. Penegasan ini disampaikan dalam forum Sekolah Kader Kopri (SKK), Jumat (21/01/2021).
SKK merupakan jenjang kaderisasi kedua yang ada di Kopri setelah Sekolah Islam Gender (SIG). Kopri sendiri merupakan badan semi otonom yang terdapat dalam tubuh PMII yang menaungi para kader putri.
Kegiatan yang diadakan Pengurus Cabang (PC) Kopri Tuban ini diselenggarakan di Gedung Hasyim Asy'ary Kampus IAINU Tuban. SKK yang dilaksanakan dari tanggal 22-24 Januari 2021 ini diikuti belasan mahasiswi dari berbagai daerah, seperti Tuban, Lamongan, Gresik dan Blora.
Pada pembukaan SKK II tersebut dihadiri Wakil Rektor I IAINU Tuban, Ketua Kopri PKC Jawa Timur beserta undangan dari Komisariat maupun Rayon se-Kabupaten Tuban.
Nurul Aini selaku Ketua PC Kopri Tuban menyampaikan kepada peserta SKK untuk mengikuti pelatihan dengan serius. "Sahabat-sahabat peserta SKK II harus bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan ini, dan harus memerhatikan dengan baik akan materi yang disampaikan oleh nara sumber," ujarnya.
Pasca dari kegiatan SKK II ini, kader Kopri harus menjadi pelopor pembentukan strategi pembangunan daerah, sesuai dengan tema yang di angkat dalam kegiatan yakni "Aktualisasi Kader Kopri dalam Mengawal Pengarustamaan Gender sebagai Strategi Pembangunan Daerah."
"Kader perempuan harus menjadi pelopor pembentukan pembangunan daerah, bukan hanya fisik tapi harus membawa perubahan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kopri PKC Jawa Timur, Dini Adhiyati juga menegaskan bahwasa kaderiasi harus progres untuk mencetak kader perempuan yang cerdas, mampu melakukan dua gerakan, yakni politik dan sosial.
"Kalau tahun lalu Kopri targetnya adalah kaderisasi dan administrasi, maka tahun ini targetnya adalah berbicara di wilayah eksternal," tegasnya.
0Komentar