PMII Raden Said (UT) Tuban tengah melaksanakan prosesi pelantikan dan dilanjutkan dengan Mapaba VI. (Foto: PMII Tuban) |
PC PMII Tuban - Setelah sebulan melaksanakan Pelatihan Manajemen dan Tata Organisasi (PMTO) dan Rapat Tahunan Komisariat (RTK) yang bertempat di Balai Kemasyarakatan Desa Temayang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, kini Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Raden Said Universitas Terbuka (UT) Tuban resmi dilantik, Ahad (19/12/2021).
Kegiatan pelantikan ini juga dibarengi dengan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) VI yang berlangsung di Balai Desa Sugihwaras Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban yang diikuti oleh 21 peserta.
Peserta Mapaba tersebut terdiri dari Rayon Manunggal dan Rayon Kalijogo Komisariat Unirow Tuban, Komisariat Al Hikmah Tuban, Rayon Cokrojoyo dan Rayon Kusumo Yudho Komisariat Makhdum Ibrahim Tuban.
Nur Hasanah, Ketua Komisariat Raden Said UT Tuban mengatakan, adanya kegiatan Mapaba bukan semata-mata untuk melaksanakan pengkaderan formal di PMII, akan tetapi ada nilai-nilai lebih daripada itu.
"Salah satu alasan adanya Mapaba selain menjadi kegiatan formal juga untuk mempererat silaturahim antar komisariat," ujarnya.
Dia menambahkan, tidak hanya dalam segi intelektualitas dan loyalitas berorganisasi saja yang ditekankan, menurutnya ada yang lebih penting daripada itu, yakni mengembangkan potensi kader PMII agar mampu berbicara di hadapan banyak orang, di mana pun dan kapan pun kader PMII itu berada.
“Sisi penting lain adalah untuk melatih publik speking tiap anggota,” tambahnya.
Lanjut Hasanah, untuk mencapai semua itu, PMII Raden Said melakukan pendekatan yang lebih dalam untuk menumbuhkan rasa nyaman kepada semua peserta, sehingga apa yang disampaikan oleh narasumber dapat diterima dengan baik. Selain itu semua panitia juga bersikap lembut kepada peserta baik dalam maupun luar forum Mapaba.
“Sebelum mencapai semuanya kita menumbuhkan rasa nyaman antar keluarga PMII ini,” lanjutnya.
Hasanah berharap kader PMII nantinya dapat melakukan proses di PMII secara totalitas, sebab ketika mahasiswa hanya setengah-setengah dalam melakukan proses di organisasi tentu tidak akan bisa maksimal dan belum cukup matang, sedangkan dalam segi intelektual pun masih perlu dipertanyakan.
“Semoga ke depan para peserta Mapaba VI menjadi generasi penerus yang loyalitas dalam berorganisasi dan berjiwa nasionalis,” harapnya.
0Komentar