Mahasiswa Harus Berperan Aktif Mengawal Pilkada 2024

PC PMII TUBAN - Mahasiswa merupakan kaum akademisi dan intelektual yg dipandang masyarakat sebagai orang yg istimewa. dilihat sejarahnya mahasiswa juga punya peran yang cukup besar dalam berdirinya pemerintahan Indonesia. Terutama dalam menyuarakan kebenaran sebagai penyambung lidah rakyat yang mana dipercaya masih jujur, idealis, dan bebas dari tunggangan golongan manapun.

Dikenal dengan sebutan agen perubahan yang memiliki idealis tinggi dan berwawasan luas tentu sudah semestinya sebagai mahasiswa harus mengambil peran penting dalam segala bidang kehidupan termasuk konteks politik.

Di tahun ini setelah kemarin mahasiswa dihadapkan pada momentum pemilu, di bulan November nanti juga akan ada momen politik, yakni pemilihan serentak kepala daerah. Dalam menyikapi momen Pilkada, pola pikir yang kritis dan dengan paradigma yang baik harus bisa dikedepankan oleh seorang mahasiswa sebagai pengawal demokrasi.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual harus bisa berperan aktif untuk ikut serta mengawal proses demokrasi ini agar berjalan sesuai aturan yang berlaku. Karena momen lima tahunan ini menjadi kesempatan bagi rakyat untuk memilih pemimpin daerah yg akan mewakili dan mengelola kepentingan aspirasi mereka.

Proses ini menjadi fondasi yang penting di mana suara rakyat sangat menentukan nasib daerah ke depan dalam membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel, di mana suara rakyat memiliki kekuatan nyata dalam menentukan arah kebijakan daerah.

Salah satu peran pentingnya adalah dengan melakukan edukasi politik terhadap masyarakat sebagai bentuk peran langsungnya terhadap implementasi demokrasi yang baik. Sebagai penentu perubahan masyarakat harus menjadi pemilih yang berintegritas. Oleh sebab itu, mahasiswa bisa mengambil peran dalam pilkada untuk mengajak atau mengorganisir para pemilih untuk menjadi cerdas dan memberikan pengetahuan berupa pemahaman melek politik agar memilih calon pemimpin berdasarkan hati nurani tidak terpengaruh tawaran praktis yang bisa merugikan masyarakat sendiri kedepannya.

Dalam praksisnya, mahasiswa dalam memberikan edukasi bisa dengan membuat kegiatan sosialisasi, diskusi publik mengenai pilkada baik secara langsung tatap muka atau lewat media online, agar masyarakat bisa lebih memahami mengenai visi misi, rekam jejak dan dedikasinya kepada masyarakat. Dengan memberi pemahaman seperti ini masyarakat dapat menentukan pilihannya berdasarkan informasi yang akurat dan objektif. Sehingga bisa terpilih pemimpin yang kredibilitas dan benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyatnya.

Selain mengedukasi masyarakat Sebagai agen kontrol sosial mahasiswa mempunyai peran yang penting yakni selama proses tahapan pelaksanaan Pilkada ini secara individu bisa menjadi pengawas dan melaporkan segala bentuk kecurangan baik yang dilakukan oleh penyelenggara, pejabat negara ataupun timses dari masing-masing calon. Dalam tahapan pencoblosan nanti mahasiswa juga bisa berkolaborasi dengan lembaga pemantau independen untuk memantau proses pemilihan di tempat pemungutan suara (TPS) dan memastikan transparansi serta keadilan. 

Keterlibatan mahasiswa bisa membantu mencegah kecurangan dan mendukung integritas pemulihan ini untuk meminimalisir pelanggaran. Karena pilkada ini menjadi wadah aspirasi politik warga negara makanya harus benar-benar kita kawal bersama.

Kita berharap dengan peran aktif mahasiswa, Pilkada tahun ini akan berjalan lebih transparan, jujur, dan adil serta bisa mengambil pelajaran dari momentum politik tersebut. Mari proses demokrasi ini kita jaga bersama-sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik.


Penulis: Ahmad Wafa Amrillah (Ketua PC PMII Tuban)