PMII Tuban Aksi September Hitam, Menolak Lupa Sejarah Kelam Pelanggaran HAM. (Foto: PMII Tuban)

PC PMII TUBAN - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban adakan aksi September Hitam yang bertujuan untuk memperingati beberapa peristiwa kelam yang pernah terjadi di negara Republik Indonesia.

Mengenakan pa­kaian serba hitam sambil mem­bentang­kan tulisan pe­ringatan kasus pelanggaran Hak Asasi manusia (HAM), mereka menggelar aksi di Bun­daran Patung Letda Su­cipto, Rabu (11/9/2024).

Berbekal Megaphone, para mahasiswa bergan­tian me­nyua­rakan kegagalan peme­rintah dan aparat pene­gak hukum dalam menangani se­jum­lah kasus pe­langgaran HAM di Indonesia. Bahakan beberapa diantaranya belum menemui titik terang.

Massa aksi juga mengajak para masyarakat dan pengen­dara yang melintas untuk me­ngingat sejarah kelam ten­tang pelang­garan HAM dengan membagikan seleba­ran kertas bertuliskan daf­tar kasus pe­langgaran HAM yang pernah terjadi di masalalu.

PMII Tuban Aksi September Hitam, Menolak Lupa Sejarah Kelam Pelanggaran HAM. (Foto: PMII Tuban)

Ketua PC. PMII Tuban, Ahmad Wafa Amrillah menegaskan bahwa aksi soli­daritas ini dilakukan dengan mak­sud untuk me­ngingat dan menolak lupa ten­tang sejarah kelam pelang­garan HAM di ne­geri ini. Terlebih, kasus-kasus pe­lang­garan HAM yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah dan aparat penegak hukum.

‘’Pe­ringatan ini semoga menjadi atensi kepada seluruh pihak agar kejadian kelam di masa lampau tidak terulang kembali,’’ tegasnya.

Ia juga menyampaikan kekecewaannya terhadap tindakan represif aparat, terutama Polri, dalam menghadapi aksi demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia.

“Ini juga menjadi perhatian kita, jangan sampai tindakan represif dari aparat keamanan menyebabkan banyak korban dan kejadian-kejadian serupa kembali terulang,” pungkasnya.

Kasus pelanggaran HAM yang disuarakan oleh massa aksi antara lain, pembunuhan aktivis HAM Munir Said Tha­lib, ke­matian aktivis lingku­ngan Salim Kancil, Tragedi G 30 S PKI, Tragedi Tanjung Priok, Penembakan Pendeta Yeremia, Reformasi Dikorupsi, Tragedi Semanggi II, penembakan Randi dan Yusuf, kekerasan aparat di Rempang yang kesemuanya terjadi di bulan September.